• FILSAFAT PENDIDIKAN ISLAM (BUKU YANG BERKUALITAS BELUM BANYAK DIMILIKI OLEH GURU-GURU PENDIDIKAN ISLAM)

     

     



     

     

    BAB I
    PENDAHULUAN

    A.    Latar Belakang

    Dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (SISDIKNAS) disebutkan bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu Bahkan menurut Harold B. Alberty memandang kurikulum sebagai kegiatan yang diberikan kepada siswa di bawah tanggung jawab sekolah (all of the activities that are provided for the students by the school).  Jadi, kurikulum tidak dibatasi pada kegiatan di dalam kelas saja, tetapi mencakup juga kegiatan kegiatan oleh siswa di luar kelas.

    Menurut Chambliss dan Calfee, sebagaimana dikutip olah Muslich, buku teks adalah alat bantu peserta didik untuk memahami dan belajar dari hal-hal yang dibaca dan untuk memahami dunia (di luar dirinya).15 Buku teks memiliki kekuatan yang luar biasa besar terhadap perubahan otak peserta didik. Buku teks dapat mepengaruhi pengetahuan anak dan nilai-nilai tertentu.

    B.    Rumusan Masalah

    1.     Apa saja landasan buku guru yang berkualitas?

    2.     BAgaimana Penerapan Buku Guru Yang berkualitas pada pendidikan Islam?

    3.     Bagaimana Karakteristik Buku guru Pendidikan Agama Islam?

    C.    Tujuan

    1.     Untuk Mengetahui Apa saja landasan buku guru yang berkualitas

    2.     Untuk Mengetahui Penerapan Buku Guru Yang berkualitas pada pendidikan Islam

    3.     Untuk Mengetahui Karakteristik Buku guru Pendidikan Agama Islam

     

    BAB II
    PEMBAHASAN

    BUKU YANG BERKUALITAS BELUM BANYAK DIMILIKI OLEH GURU-GURU PENDIDIKAN ISLAM

    A.    LANDASAN BUKU GURU

    Buku merupakan bagian dari kelangsungan pendidikan. Kehadiran buku sangat membantu proses pembelajaran di kelas, membuat pembelajaran lebih efektif dan efisien untuk mencapai tujuan pembelajaran. Salah satu keunggulan Kurikulum 2013 adalah tersedianya buku teks untuk pesertadidik dan buku pegangan untuk guru yang sudah disediakan oleh pemerintah pusat sebagai buku sumber belajar di sekolah. ini ditujukan agar antara guru dan peserta didik memiliki referensidasar yang sama sehingga memperlancar proses pembelajaran."pengadaan buku guru pada kurikulum 2013 merupakan hal baru dalam sejarah pendidikan di Indonesia.

    Buku ini merupakan buku yang dipersiapkan Pemerintah dalam rangka implementasi Kurikulum 2013. Buku guru ini disusun dan ditelaah oleh berbagai pihak di bawah koordinasi Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, dan dipergunakan dalam tahap awal penerapan Kurikulum 2013. Buku ini merupakan “dokumen hidup” yang senantiasa diperbaiki, diperbaharui, dan dimutakhirkan sesuai dengan dinamika kebutuhan dan perubahan zaman. Masukan dari berbagai kalangan diharapkan dapat meningkatkan kualitas buku (Kemendikbud, 2014).

    B.     PENERAPAN BUKU PEGANGAN GURU DI SEKOLAH

    Menurut pusat pengembangan dan pemberdayaan pendidik dan tenaga Kependidikan Th 2013,peran guru sangat penting untuk meningkatkan dan menyesuaikan daya serap peserta didik dengan ketersedian kegiatan pada buku ini. guru dapat memperkayanya dengan mengkreasi dalam bentuk kegiatan-kegiatan lain yang sesuai dan relevan yang bersumber dari lingkungan sosial dan alam. oleh karena itu, guru sebagai pengendali utama di dalam proses belajar mengajar dikelas perlu mencermati terlebih dahulu terhadap buku pegangan guru yang sudah disediakan oleh pemerintah. hal ini diperlukan mengingat buku yang disediakan oleh pemerintah ditujukan untuk keperluan skala nasional.artinya, buku tersebut dibuat secara umum untuk kondisi seluruh siswa di Indonesia, sehingga belum mengakomodasi kebutuhan khusus pada masing-masing sekolah yang tentunya memiliki karakteristik masing-masing. Pemilihan strategi pembelajaran menurut Uno (2007) harus berorientasi pada tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Selain itu, harus disesuaikan juga dengan jenis materi, karakteristik peserta didik, serta situasi  atau kondisi proses pembelajaran yang akan berlangsung.

    C.    BUKU TEKS

    Buku teks pelajaran adalah buku acuan wajib untuk digunakan di sekolah yang memuat materi pembelajaran dalam rangka peningkatan kemampuan penguasaan ilmu pengetahuan yang disusun berdasarkan standar nasional pendidikan.13 Sedangkan menurut Tarigan, buku teks adalah buku pelajaran dalam bidang studi tertentu yang disusun oleh para pakar dalam bidang itu untuk maksud-maksud dan tujuan instruksional, yang mudah dipahami oleh para pemakainya di sekolah-sekolah sehingga dapat menunjang suatu program pengajaran.

     Berdasar pendapat tersebut, buku teks digunakan untuk mata pelajaran tertentu. Penggunaan buku teks tersebut didasarkan pada tujuan pembelajaran yang mengacu pada kurikulum. Menurut Chambliss dan Calfee, sebagaimana dikutip olah Muslich, buku teks adalah alat bantu peserta didik untuk memahami dan belajar dari hal-hal yang dibaca dan untuk memahami dunia (di luar dirinya). Buku teks memiliki kekuatan yang luar biasa besar terhadap perubahan otak peserta didik. Buku teks dapat mepengaruhi pengetahuan anak dan nilai-nilai tertentu. Indikator atau ciri penanda buku teks adalah sebagai berikut.

    a.       Buku teks merupakan buku sekolah yang ditujukan bagi peserta didik pada jenjang pendidikan tertentu.

    b.      Buku teks berisi bahan yang telah terseleksi.

    c.       Buku teks selalu berkaitan dengan bidang studi atau mata pelajaran tertentu.

    d.      Buku teks biasanya disusun oleh para pakar di bidangnya.

    e.       Buku teks ditulis untuk tujuan instruksional tertentu.

    f.        Buku teks biasanya dilengkapi dengan sarana pembelajaran.

    g.      Buku teks disusun secara sistematis mengikuti strategi pembelajaran tertentu.

    h.      Buku teks untuk diasimilasikan dalam pembelajaran

    Buku teks pelajaran meliputi buku teks utama dan buku teks pelengkap. Buku teks utama berisi bahan-bahan pelajaran suatu bidang studi yang digunakan sebagai buku pokok bagi siswa dan guru, sedangkan buku teks pelengkap adalah buku yang sifatnya membantu atau merupakan tambahan bagi buku teks utama dan digunakan oleh guru dan siswa. Dari sisi formal, buku teks pelajaran diterbitkan oleh penerbit tertentu dan memiliki ISBN.

    Buku teks pelajaran seharusnya mempunyai dua misi utama yaitu, optimalisasi pengembangan pengetahuan deklaratif dan pengetahuan prosedural. Serta pengetahuan tersebut harus menjadi target utama dari buku pelajaran yang digunakan di sekolah. Teknik, metode, atau pendekatan yang dikembangkan oleh penulis dan penerbit buku tidak terlepas dari keterkaitan dengan apa yang sedang diprogramkan oleh Kementerian Pendidikan Nasional, yaitu bahwa buku pelajaran harus mengacu pada kurikulum yang berlaku, berorientasi pada keterampilan proses dengan menggunakan pendekatan kontekstual, teknologi dan masyarakat, serta demonstrasi dan eksperimen. Selain itu, suatu buku pelajaran harus dapat menggambarkan dengan jelas keterpaduan atau keterkaitan dengan disiplin.

    Buku-buku yang dapat dimanfaatkan dalam dunia pendidikan bermacam-macam. Namun demikian, apabila dilihat dari segi isi dan fungsinya, menurut Muslich, buku pendidikan setidak-tidaknya dapat dibedakan menjadi tujuh jenis, yaitu sebagai berikut:

    a)      Buku acuan, yaitu buku yang berisi informasi dasar tentang bidang atau hal tertentu. Informasi dasar atau pokok ini bisa dipakai acuan (referensi) oleh guru untuk memahami sebuah masalah secara teoritis.  

    b)      Buku pegangan, yaitu buku berisi uraian rinci dan teknis tentang bidang tertentu. Buku ini dipakai sebagai pegangan guru untuk memecahkan, menganalisis, dan menyikapi permasalahan yang akan diajarkan kepada siswa.

    c)      Buku teks atau buku pelajaran, yaitu buku yang berisi uraian bahan tentang mata pelajaran atau bidang studi tertentu, yang disusun secara sistematis dan telah diseleksi berdasarkan tujuan tertentu, orientasi pembelajaran, dan perkembangan siswa, untuk diasimilasikan. Buku ini dipakai sebagai sarana belajar dalam kegiatan pembelajaran di sekolah.

    d)      Buku latihan, yaitu buku yang berisi bahan-bahan latihan untuk memperoleh kemampuan dan keterampilan tertentu. Buku ini dipakai oleh siswa secara periodik agar yang bersangkutan memiliki kemahiran dalam bidang tertentu.

    e)      Buku kerja atau buku kegiatan, yaitu buku yang difungsikan siswa untuk menuliskan hasil pekerjaan atau hasil tugas yang diberikan guru. Tugas-tugas ini bisa ditulis di buku kerja tersebut atau secara lepas.

    f)       Buku catatan, yaitu buku yang difungsikan untuk mencatat informasi atau hal-hal yang diperlukan dalam studinya. Lewat buku catatan ini siswa dapat mendalami dan memahami kembali dengan cara membaca ulang pada kesempatan lain.

    g)      Buku bacaan, yaitu buku yang memuat kumpulan bacaan, informasi, atau uraian yang dapat memperluas pengetahuan siswa tentang bidang tertentu. Buku ini dapat menunjang bidang studi tertentu dalam memberikan wawasan kepada siswa.

     

    D.   KARAKTERISTIK PELAJARAN PAI

    Karakteristik Pelajaran PAI Pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) memiliki karakteristik yang berbeda dengan pelajaran diluar PAI. Guru PAI harus memahami secara tepat tentang karakteristik PAI. Jika PAI disamakan dengan pelajaran non PAI maka selama itu pula tidak akan mampu menjawab tantangan dan problem masyarakat. Pelajaran PAI memiliki karakteristik yang bersifat integral, lintas sektor dan zig zag. Artinya pelajaran PAI selalu berkaitan dengan ilmu ilmu lain di luar PAI misalnya berkaitan dengan ilmu psikologi, sosiologi, geografi, ilmu manajemen dan ilmu lainnya.

    Pelajaran PAI akan dipahami secara utuh oleh siswa jika materi tersebut disampaikan dengan didukung dengan penjelasan ilmu lain di luar PAI. Menjelaskan pokok bahasan zakat fitrah tidka cukup hanya menjelaskan pengertian zakat, berapa nisob zakat, bagaimana makna atau hikmah zakat serta doa doa dalam ibadah zakat. Mengajarkan materi PAI pokok bahasan zakat fitrah pasti berkaitaan dengan kemiskinan (ilmu ekonomi), berkaitan dengan pola pengelolaan zakat produktif (ilmu manajemen), berkaitan dengan melatih kepekaan atau kepedulian dengan fakir miskin (ilmu psikologi dna ekonomi). Mengajarkan pelajaran PAI pokok bahasan sholat tidak cukup hanya menjelaskan pengertian sholat, bacaan sholat, praktek sholat. Pokok bahasan sholat perlu dijelaskan tentang makna gerakan sholat dalam kehodupan sosial (ilmu sosiologi/antropologi), perlu juga menjelaskan tentang khusyu‘ (berkaitan dengan ilmu psikologi). Dengan berbagai macam pengetahuan yang luas maka Guru PAI harus memiliki buku pegangan Yang sesuai dengan kapasitas dan kebutuhan bahan ajar yang dimiliki huna menunjang pemahaman terhadap peserta didik.

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

    BAB III

    PENUTUP

    A. Kesimpulan

    Berdasarkan pembahasan yang telah dijabarkan di atas dapat disimpulkan beberapa hal.

    a.       buku pegangan guru adalah buku yang bisa dijadikan panduan guru atau pengajar dalammelaksanakan proses pengajaran.

    b.      petunjuk penggunaan buku guru sudah sesuai dengan kebutuhanguru sehingga mempermudah guru untuk melaksanakan pembelajaran di kelas.

    c.       berkaitandengan penerapan buku di kelas, guru dapat memperkayanya dengan mengkreasi dalam bentukkegiatan4kegiatan lain yang sesuai dan relean yang bersumber dari lingkungan sosial dan alam.

    d.      Seorang guru Pendidikan agama isalam harus memperkaya pengetahuan dan bisa menjadi guru yang multi di setiap ilmu pengetauaan untuk mempermudah proses belajar mengajar

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

    Daftar Rujukan

    Permendikbud. 2013 Peraturan Menteri Pendidikan dan kebudayaan RI nomor 71 Tahun 3013 tentang"Buku Teks Pelajaran dan "buku Panduan Guru untuk Pendidikan Dasar dan Menengah, Jakarta , mendikbud

    H.G. tarigan dan D. Tarigan. Telaah Buku Teks Bahasa Indonesia. (Bandung:Angkasa,2009). 13

    Masnur Muslich. Textbook Writing, Dasar-dasar Pemahaman, Penulisan,dan Pemakaian Buku Teks. (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media,2010). 24.

     

     

  • You might also like

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

Art Education. Diberdayakan oleh Blogger.

Postingan Populer